Brunei Darussalam (voa-islam.com) Barangkali Sultan Brunai
Mohamad Bolkiah yang pernah mendatangkan penyanyai terkenal Amerika Michael
Jackson ke negara saat ulang tahun anaknya, kini sudah mulai sadar.
Dengan kekayaan yang tak terhingga dan melimpah dari hasil
minyak itu, tetapi kehidupan negeri kecil itu semakin terancam, akibat kekayaan
dan kehidupan modern, dan berkembang biaknya kejahatan dan kemaksiatan.
Sultan Bolkiah yang memiliki istana yang sangat megah, dan
penuh dengan b erbagai ornamen, dan memiliki kamar yang lebih dari tuju puluh,
dan berbagai mobil mewah itu, tak tahan melihat kehidupan rakyatnya yang
semakin rapuh.
Di mana kemaksiatan terus berkembang biak. Penyakit sosial
yang menghempa negaranya, kemudian Sultan
Bokiah menyebabkannya memilih menegakkan hukum Syariah Islam.
Brunei yang berpenduduk tidak sampai 500 ribu jiwa itu,
mengumumkan secara resmi, bahwa Sultan Mohamad Bolkiah bertekad menegakkan
hukum Syariah Islam tahun depan (2014).
Sultan Bolkiah yang memimpin kesultanan Brunai itu, hari
Selasa (22/10/2013), mengumumkan dan
bertekad menegakkan hukum Syariah Islam, secara penuh termasuk rajam
sampai mati bagi para pelaku zinah dan hukuman cambuk bagi mereka yang
kedapatan minum alkohol .
"Hukum Syariah Islam akan ditegakkan sejak dari
April 2014", tegas Hassanal Bolkiah, pemimpin negara yang berdaulat sejak
tahun l967.
"Hal ini karena kebutuhan kita bahwa Allah yang
Mahakuasa , dalam segala kemurahan hatinya
telah menciptakan hukum bagi kita. Sehingga kita bisa memanfaatkan
mereka untuk mendapatkan keadilan", kata Sultan yang merangkap jabatan
perdana menteri .
Banyak kejahatan baru yang menghancurkan masyarakat dan akan
berdampak terhadap negara, dan syariah hakim pengadilan akan memiliki diskresi
atas hukuman yang maksimum atas semua
kejahatan yang juga dapat mencakup hukum
potong tangan bagi pencuri.
Kerajaan kecil , yang memiliki pendapatan per kapita
tertinggi - Asia Tenggara setelah Singapura , telah mempersiapkan untuk
memperkenalkan hukum pidana syariah selama bertahun-tahun. Di masa lalu ,
sultan telah mengatakan bahwa hukum pidana syariah harus dibentuk untuk bekerja
bersama hukum perdata negara lebih menonjol .
Brunei, yang bertetangga dua negara Malaysia, berada di
pulau Kalimantan dan memiliki penduduk lebih dari 400.000 jiwa, memberlakukan
ajaran Islam lebih tegas dibanding Malaysia dan Indonesia.
Negara-negara mayoritas Muslim lain di Asia Tenggara,
kebanyakan mereka masih ragu, dan cenderung phobi, dan bahkan mengadopsi hukum
sekuler yang menjadi warisan panjajah. Justru negara-negara Brunei itu, banyak
yang mengeliminir nilai-nilai Islam, dan menggantikan dengan aturan dan hukum
jahiliyah.
Seperti Indonesia yang sampai hari ini masih menggunakan
pidana yang bersumber dari penjajah Belanda. Karena itu, negara-negara Muslim
di Asia Tenggara mengalami kekacauan karena tidak mempraktekkan hukum Syariah.
Ini terbukti dengan tingkat kejahatan yang tinggi di seluruh
negara-negara Asia Tenggara. Tak heran kalau negara Indonesia sekarang ini
diamuk oleh bencana korupsi yang sudah merasuk ke tulangsumsum rakyatnya.
Karena tak menegakkan Syariah Islam. Bahakn nyaris tenggelam.
Selanjutnya, di Brunei Darussalam penjualan alkohol dilarang dan penginjilan
(kristenisasi) oleh agama lain dilarang
keras. Di Indonesia setiap hari orang bebas minum minuman keras, dan bahkan
banyak yang mati. Sementara itu, orang-orang kristen merajalela mengkristenkan
orang Islam.
Sultan menambahkan bahwa kebijakan pemerintah Brunei secara
keseluruhan tidak akan terpengaruh oleh asing. Asing tidak akan dapat
mempengaruhi negaranya. Brunei akan meneggakan Syariah Islam. Barat suka atau
tidak suka. Brunei Darussalam sebagai negara berdaulat berhak menentukan
nasibnya dan masa depannya sendiri. Ahlan wa sahlan. Wallahu'alam.
Sumber: VOA Islam
0 komentar:
Posting Komentar