Berikut kutipan pemikiran Said Aqil Siradj dalam sebuah
tulisannya berjudul “Laa Ilaha Ilallah, Juga ” menurutnya : “ Agama yang membawa
misi Tauhid adalah Yahudi, Nasrani dan Islam. Ketiga agama tersebut datang dari
Tuhan melalui nabi dan rasul pilihan. Yahudi diturunkan melalui Musa, nasrani
diturunkan melalui Isa dan Islam diturunkan melalui nabi Muhammad SAW.
Kedekatan ketiga agama samawi yang sampai saat ini dianut manusia semakin
tampak jika dilihat dari geneasi ketiga utusan (Musa,Isa, Muhammad) yang
bertemu pada Ibrahim. Ketiga agama tersebut mengakui Ibrahim sebagai the
Faunding Father’s bagi agama tauhid. Jadi ketiga agama tersebut sama-sama
memiliki komitmen untuk menegakkan kalimat tauhid..... dari ketiga macam tauhid
diatas(tauhid Rubbubiyah,Uluhiyah dan asma wa sifat), tauhid Kanisah Ortodhoks
Syiria (Kristen Oerthodok) tidak memiliki perbedaan yang berarti dengan tauhid
Islam……….dst
Pendapat aneh ini muncul dari seorang yang dianggap Kyai dan
telah bergelar Doktor, tulisan itu dimuat dalam buku berjudul Menuju Dialog
Teologis Kristen Islam karya Bambang Noorsena yang penganut Kristen Orthodok
Syiria. Said Aqil Siradj menyamakan konsepsi Tauhid Islam dengan Kristen dan
Yahudi.
Dari sini kita bisa melihat betapa “bobrok” pemikirannya dan begitu
dangkal pemahaman agamanya (jahl murakkab). Konsepsi tauhid semacam itu adalah
sangat tidak benar, salah besar . Kita sudah sangat faham (mafhum) bahwa
disebutkan dalam Al Qur’an Surat Al
Ikhlas: 1-4 : “Katakanlah Dialah Allah Yang Maha Esa, Alloh tempat meminta,
tidak beranak dan tidak diperanakkan ,
dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia”. Padahal dalam konsepsi
kesaksian (shahadat-nya Kristen Orthodok) seperti dimuat dalam bukunya Bambang
Noorsena itu disebutkan “ Kami percaya pada Ilah (sembahan)yaitu Allah, Bapa,
Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan kepada satu-satunya Tuhan yaitu Isa
Almasih, putra allah Yang Tunggal, yang dilahirkan dari Bapa (Al-Wujud) sebelum
segala abad...................”
Jadi Tuhan-nya orang Kristen Orthodok adalah Tuhan yang
mempunyai anak, disebut juga sebagai Bapa’ dalam Mathius 3:17 disebutkan lagi
tentang Tuhan yang beranak yaitu “ Maka suara dari langit mengatakan, Inilah
anak-Ku yang kukasihi, kepadanya aku berkenan.”
Bagi kita sudah sangat jelas bahwa diutusnya Nabi Muhammad adalah untuk
meluruskan penyimpangan ajaran yang telah diselewengkan oleh Yahudi dan
Nashara.
Seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa telah kafir-lah orang yang
menganggap Isa anak Alloh (QS. Al-Maidah 72-75).Maka sangat-lah rusak pendapat
dari seorang yang bergelar Doktor ini, bahwa tidak ada perbedaan antara
konsepsi Tauhid Islam dan Kristen bahkan dengan Yahudi. Penggunaan istilah
“Tauhid” untuk konsep ketuhanan Kristen saja sudah salah besar.
Ini
menggambarkan bahwa sang “Kyai-Doktor nyleneh” ini tidak memahami dengan benar
apa konsepsi “Tauhid“ yang benar menurut Islam. Ia tidak paham terhadap ayat
Allah yang menerangkan tentang Tauhid Rubbubiyah,Ulluhiyah dan asma wa sifat
dalam Islam seperti termuat dalam QS Al-Fatihah:2, AlBaqarah:21-22, Albaqarah
163.
Jika penggunaan konsep Tauhid ini digunakan sembarangan dan
semena-mena, bisa juga nantinya muncul istilah “Tauhid Budha”, “Tauhid
Konghuchu”, “Tauhid Hindu”, “Tauhid Darmogandul” dan seterusnya. Karena menurut
angapan Said Aqil bahwa agama apa saja dan siapa saja yang menyembah Tuhan,
berarti ia telah ber-Tauhid, tidak peduli yang disembah itu Tuhannya 2, 3
bahkan Tuhan batu/patung sekalipun.
Tampak kebodohan yang sempurna dari seorang
yang bergelar Doktor ini. Pemikiran yang lagi-lagi “aneh dan nyeleneh” dari
Said Aqil adalah seperti termuat dalam suatu majalah, Ia mengatakan bahwa “Jika
seseorang berdoa’a pada batu secara khusyu’ maka Alloh akan mengabulkan do’anya
karena kalau tidak terkabul maka Alloh akan sama dengan batu”. Sungguh rusak
pemikiran orang ini, menyamakan Alloh dengan ciptaanNya yaitu batu, kita
mohonkan perlindungan Alloh dari pengaruh pemikiran buruk dan orang-orang sesat
ini, Maha suci Alloh, yang jauh dari segala kekurangan dan persangkaan hamba-Nya
dan Dia lah Maha Sempurna.
Di lain kesempatan Said Aqil pernah mensponsori dan
mengadakan doa bersama antar agama dalam sebuah tema “ Indonesia Berdoa” yang
dihadiri beberapa tokoh kafir (non muslim)dan juga beberapa pimpinan NU. Sebuah
acara mengada-ada (bid’ah mungkar). Hal itu tidak pernah dilakukan oleh
Rasulullah dan para Sahabat. Bahkan tercatat dalam sejarah Rasullullah, beliau
mengadakan Mubahallah (do’a untuk melaknat) dengan tokoh Nashara, bukan do’a
untuk mencari keselamatan bersama antara beberapa tokoh agama.
Said Aqil juga
pernah menulis makalah salah satunya berisi celaan dan tuduhan pada para
sahabat Nabi Muhammad, bahwa setelah Nabi SAW meninggal, maka para sahabat
meninggalkan agamanya dan bukan hanya kaum quraish tapi karena kesukuan.
Dia
juga pernah mengatakan bahwa “Abdullah bin Saba’ (pimpinan Syiah) dalam masa
Rasululloh dan para sahabat tidak pernah ada dan tidak pernah dikenal dalam
sejarah Islam”.Dalam hal ini Said Aqil berusaha menutupi dan mendistorsi
sejarah Islam. Abdullah bin Saba’ (seorang Yahudi yang masuk Islam kemudian
menyimpang dan memimpin Syiah) berusaha dihilangkan oleh Said Aqil dari
panggung sejarah islam Sehingga seolah-olah Yahudi tidak dianggap sebagai musuh
dan golongan yang pertama-kali memecah belah dan mengacak-acak Islam.
Sehingga
muncul pertanyaan besar dalam benak kita siapakah sebenarnya Said Aqil Siradj
itu ? Apakah Dia kader Syiah yang sedang ber-taqiyah (menyembunyikan sesuatu)
dan menyusup ke dalam umat Islam untuk mengacak-acak Islam?. Dalam suatu
wawancara di koran, Said Aqil mengakui bahwa Dia pernah belajar Agama Syiah dan
Dia tidak memper masalahkan sesatnya ajaran Syiah tersebut dan dianggapnya
wajar-wajar saja. Tanda tanya besar bagi kita umat Islam, siapakah sebenarnya
sang Kyai nyleneh ini, yang suka keluar masuk gereja dan berceramah di sana,
yang pernah mengusulkan agar MUI dibubarkan saja, ini..!!!.
Sumber: Al-Islam
ya Allah berikanlah kami petunjuk untuk menuju jalanMu yang Engkau ridhoi, berilah hidayah bagi kami yang khilaf
BalasHapus