Home » » Jokowi: Menguntungkan Kristen

Jokowi: Menguntungkan Kristen


Dengan rentetan kisah kelompok Kristen dan kegigihan PDIP dalam melakukan advokasi seharusnnya membuat umat Islam belajar bahwa Jokowi bukanlah pilihan yang menguntungkan bagi Islam. Jokowi tidak memiliki track record membanggakan dalam pembelaanya terhadap umat Islam.

Sebaliknya, selama Jokowi memimpin umat Islam kerap dirugikan dengan kebijakan Jokowi dalam “menaikkan” Kristen. Pengalaman pemilihan gubernur Jakarta bisa jadi contoh bagi umat Islam. Saat meninggalkan Solo, Jokowi memberikan jalan gratis bagi Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo untuk melenggang ke kursi Walikota Solo.

Begitu juga dengan DKI Jakarta.  Dikenal sebagai daerah dengan basis muslim yang kuat (Betawi), Jokowi justru mulai membuka front kepada umat Islam dengan menunjuk Lurah Kristen Susan Jasmine untuk memimpin warga Lenteng Agung. Move jokowi dengan wakilnya Ahok ini menimbulkan ketegangan Umat Islam di daerah selatan Jakarta itu.

Menurut warga setempat, selama Susan menjabat sebagai Lurah Lenteng Agung, dampak negatifnya langsung terasa, seperti tergerusnya etika pergaulan sosial yang sudah membudaya di masyarakat Lenteng Agung. Ucapan salam diganti menjadi ‘selamat pagi’ atau ‘good morning‘ bukan ucapan salam layaknya mayoritas warga Lenteng Agung

Berhari-hari umat Islam menggelar demonstrasi untuk menolak Susan. Mereka pun menggalang dukungan untuk mendesak Jokowi mencabut kebijakannya. Merespons gejolak warga tersebut, Mendagri Gamawan Fauzi menyarankan supaya Jokowi mengevaluasi penempatan Susan. Akan tetapi, penolakan warga dan saran Mendagri dinilai sebagai betuk sektarianisme dan politisasi Suku Agama Ras dan antar Golongan (SARA).

“Jangan sampai urusan agama dibawa-bawa ke sana,” kata Jokowi.

“Perlawanan” terhadap himbauan Mendagri pun juga dilakukan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kecipratan popularitas Jokowi, dan mengaku putra ideologis Bung Karno itu.

Usai menyampaikan pidatonya pada Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2013, dengan berapi-api Ahok menyatakan sikapnya. “Kami akan tetap pertahankan Lurah Susan. Kami tidak akan geser dia karena masalah SARA dan persaingan di dalam. Kita hidup di negara Pancasila. Pengangkatan dan pemberhentian kami pertimbangkan berdasarkan prestasi,” ujar Ahok.

Maka sangatlah beralasan jika Umat Islam mulai membaca bahwa move politik Jokowi menjadi calon presiden, akan mengulangi langkah Jokowi di Solo. Bukan tidak mungkin inilah jalan yang akan menjadi ruang besar Ahok untuk menduduki kursi Gubernur di Jakarta.

Tentu tahun 2014 akan menjadi pertarungan politik bagi Umat Islam. Di sinilah solidaritas umat Islam diuji setelah dirongrong aliran sesat, dan kini afiliasi suara Kristiani akan kembali berhadapan dengan umat Islam dalam kontestasi bernama Pemilihan Umum 2014.


“Demikianlah seruan kita, dengan tulus dan ichlas. Sekalipun jika saudara-saudara menolak seruan mencari titik pertemuan itu, tidak apa. Kita akan masih dapat hidup berdampingan secara damai dan ragam. Hanya satu saja permintaan kami : Isyhaduu Bi Anna Muslimun!“
Share this Articles :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. FOKUS-ROBITHOH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger