Imam Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma’
binti Abi Bakr. Dari Asma’ binti Abu Bakr bahwa dirinya ketika sedang
mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekah mengatakan, “Saya keluar dan aku
sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke madinah, aku turun di Quba’ dan
aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi
wasalam, maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam menaruh Abdullah ibn Zubair di
dalam kamarnya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam meminta kurma lalu
mengunyahnya, kemudian beliau Shalallaahu alaihi wasalam memasukkan kurma yang
sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang
pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam,
kemudian beliau men-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam pun
mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.
Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan Muslim- dari Abu Musa
Al-Asy’ariy, “Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah
Shalallaahu alaihi wasalam, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam memberinya
nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma.” dalam riwayat Imam
Bukhari ada tambahan: “maka beliau SAW mendoakan kebaikan dan memdoakan
keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku.”
Bayi dilahirkan dalam keadaan kekurangan glukosa. Bahkan
apabila tubuhnya menguning, maka bayi tersebut dipastikan membutuhkan glukosa
dalam keadaan yang cukup untuknya. Bobot bayi saat lahir juga mempengaruhi
kandungan glukosa dalam tubuhnya.
Pada kasus bayi prematur yang beratnya kurang dari 2,5 kg,
maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus
malah kurang dari 20 mg/100 ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan
di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml.
Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah)
merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah.
Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit,
seperti bayi menolak untuk menyusui, otot-otot bayi melemas, aktivitas
pernafasan terganggu dan kulit bayi menjadi kebiruan, kontraksi atau
kejang-kejang.
Terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang
berbahaya dan lama, seperti insomnia, lemah otak, gangguan syaraf, gangguan
pendengaran, penglihatan, atau keduanya.
Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau
diobati maka bisa menyebabkan kematian. Padahal obat untuk itu adalah sangat
mudah, yaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa melalui infus, baik
lewat mulut, maupun pembuluh darah.
Mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam
bentuk glukosa seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat
bisa menjauhkan sang bayi dari kekurangan kadar gula yang berlipat-lipat.
Disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus
tindakan preventif yang memiliki fungsi penting, dan ini adalah mukjizat
kenabian Muhammad SAW secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidak pernah
mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahu bahayanya kekurangan
kadar glukosa dalam darah bayi.
Tahnik sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang beriman
kepada Allah, atau dapat pula dilakukan ayah atau ibu sang bayi.
Penutup
Imunisasi yang selama ini digembar-gemborkan oleh Zionis
dapat berdampak kepada masalah yang sangat serius bagi kehidupan penduduk
dunia. Mereka yang bertujuan untuk menjadikan ras lainnya berada di bawah
kekuasaan mereka dengan berbagai cara.
Bahkan Allah telah menyuruh kita berhati-hati terdadap
berita dari mereka : “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang
fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu,” (Al-Hujuraat (49) : 6).
Wallahu alam
0 komentar:
Posting Komentar