Jokowi Larang Takbir Keliling, Tapi Tidak Untuk Konser Metallica


“Saya puaaas.” Dua kata itulah yang dikatakan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) kepada wartawan begitu keluar dari stadion GBK setelah menyaksikan konser Metallica, 

Jokowi puas karena sejumlah lagu favoritnya dibawakan band asal California itu dalam konser yang dipadati puluhan ribu fans fanatik.

“Beberapa lagu kesukaan saya dibawain sama Metallica, pokoknya senang,” tutur Jokowi yang datang dengan berkaos hitam Metallica ini.

Jokowi mengaku bukan kali ini saja menyaksikan penampilan Lars Ulrich cs. Tahun 1993, saat band metal ini tampil di Stadion Lebak Bulus, Jokowi menjadi salah satu penontonnya. Hal itu dilakukan Politikus PDI Perjuangan ini demi kecintaannya kepada Metallica.

Maka tak heran, Jokowi ikut mengajak para koleganya seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, dan mantan calon wakil gubernur Jawa Barat Teten Masduki.

Tentu antusiasme Jokowi berbeda dengan takbir keliling yang hendak dilakukan warga Muslim Jakarta, bulan lalu. Jokowi secara tegas melarang warganya untuk ikut takbir keliling. Larangan Jokowi terasa aneh karena dalam sejarah gubernur DKI dan mungkin gubernur se Indonesia, hanya dia satu-satunya Gubernur yang melarang takbir keliling.

“Kita mengimbau masyarakat agar takbirannya di masjid-masjid saja. Tidak usah keliling, tidak usah konvoi,” ungkap Jokowi.

Karena itu, kata Jokowi, bila ada warga yang tetap mengadakan malam takbiran dengan keliling dan konvoi, mereka akan segera diamankan pihak kepolisian.

“Urusannya para kepolisian. Tapi cukup berbahaya jika dibiarkan tarawih konvoi dan keliling kota memadati ruas-ruas jalan tertentu. Selama ini, takbiran umumnya diadakan dengan menyusuri jalan raya sembari bernyanyi.”

Padahal apa dosa melakukan takbir keliling? Tidak ada. Warga hanya mengapresiasikan dirinya dalam Syiar keagaamaan dalam menyambut hari kemenangan umat Islam. Mereka tidak membawa bir dan menenggak alkohol. Berbeda dengan konser Metallica sebagaimana dilaporkan wartawan Kompas TV (25/8) yang mencium bau alkohol di sekitar tempat konser. Wajar saja, karena salah satu permintaan khusus Metallica kepada panitia adalah disediakannya bir lokal bagi para personil Metallica.

Takbir keliling jelas ada landasan syar’inya. Dalam pandangan Islam, kegiatan ini bagian dari syiar Islam yang mengagungkan ketaqwaan. Berbeda dengan konser Metalica yang tidak berdampak pada ketakwaan warga Jakarta. Tidak ada penelitian yang mengatakan pasca konser Metallica diadakan angka kejahatan tiba-tiba menurun.


Maka, seharusnya Jokowi sadar. Sebagai gubernur di provinsi yang mayoritas warganya muslim, jangan sampai mengambil langkah-langkah yang menyinggung perasaan umat Islam. Apalagi di satu sisi menekan syiar keIslaman, tapi di sisi lain mengakomodir syiar kejahiliyahan.

Sumber: Islam Pos

Berita Puan Maharani Mengusir Jokowi Merebak, PDIP Terancam Pecah





Berita pengusiran Joko Widodo (Jokowi) dari rumah kediaman Ketua Umum Megawati Soekarnoputri Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 9 April 2014, oleh Puan Maharani semakin meluas. Sejak pertama dilansir oleh The Jakarta Post, berita pengusiran Jokowi oleh Puan menjadi pembicaraan hangat di mana-mana.

Menurut saksi yang mengetahui kejadian memalukan itu, pengusiran Jokowi dilakukan Puan Maharani yang kesal dan marah melihat sikap Jokowi yang masih saja berkelit menghindar dari tanggung jawab atas hasil perolehan suara PDIP yang jauh di bawah ekspetasi internal PDIP, yakni hanya 19%. Hasil itu hanya sekitar 60% dari target suara yang disesumbarkan Jokowi sebelum pemilu.

Kemarahan Puan yang berakhir dengan pengusiran Jokowi dari kediaman Megawati terjadi karena tanpa diduga Jokowi dan tim suksesnya secara gamblang dan nekat malah menyalahkan Puan Maharani atas anjloknya suara PDIP.

Akan halnya Puan dan Badan Pemenangan Pemilihan Umum PDIP secara tegas menyebut Jokowi adalah penyebab kemerosotan suara PDIP. Berdasarkan survei LSI, prediksi hasil pemilu jika Jokowi tidak jadi capres adalah 24,5%. Begitu Jokowi memaksa kehendak untuk didukung secara terbuka sebagai capres PDIP, hasilnya malah menggerogoti suara PDIP menjadi hanya 19% saja, yang artinya "Jokowi Effect" sama sekali tidak benar, bahkan menimbulkan kemerosotan suara PDIP.

Sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Puan Maharani tidak dapat lagi menahan kekesalannya atas kecaman Jokowi dan tim suksesnya yang menjadikan Puan dan Bappilu PDIP sebagai kambing hitam, sehingga Puan tanpa basa-basi langsung mengusir Jokowi ke luar rumah di hadapan puluhan kader utama PDIP yang hadir pada Rabu malam itu.

Tindakan memalukan yang diterima Jokowi seketika membuat Jokowi terdiam dan langsung keluar meninggalkan kediaman Megawat. Setelah peristiwa yang menampar harga diri Jokowi itu, tim sukses Jokowi mulai membalas melalui lembaga atau lembaga pendukungnya, dengan ramai-ramai menyampaikan pendapat mereka di berbagai media massa, yang intinya menyalahkan Puan Maharani, para caleg PDIP, dan Bappilu PDIP. Bahkan, ada yang berani menyalahkan keterlambatan keputusan Megawati menyatakan dukungan pencapresan Jokowi.

Sumber: Antara News

Menguak Pelan-Pelan Kepalsuan Jokowi


TERBUKTI, TERNYATA BODONG HABIS...............

Pernahkah Anda mendengar seorang Jokowi yang digadang-gadang melakukan pidato politik? Pasti, jawabnya tidak pernah mendengar. Ini hanya salah satu syarat anak manusia menjadi pemimpin negara secara politik. Banyak banyak sekali kelemahan yang dibungkus 'rapi' oleh sebuah 'kartel' bisnis, sehingga seolah-olah Jokowi adalah 'masa depan'? Padahal, semua hanya sekadar masif yang terkesan seperti mataforgana....

Satu persatu, manusia-manusia di belakang sosok Jokowi, sepertinya tidak paham yang namanya 'taktik dan strategi'. Nyaris semua pendukungnya 'narsis' dan sangat 'ngebet', sehingga akhirnya 'konangan' alias ketahuan belangnya. <asih ingat 10 tahun lalu, setelah kesuksesan politik pencitraan ala SBY, kini muncul politik pencitraan gaya baru. Kali ini melibatkan dukungan masif semua media baik cetak, elektronik, online, maupun sosial.

Adalah Jokowi yang digadang-gadang untuk jadi presiden dan diblow-up habis-habisan oleh media-media mainstream. Dukungan secara masif itu bisa dibilang tidak wajar karena Jokowi yang adalah seorang muslim justru tidak “laku” di media Islam seperti voa-islam, arrahmah, suara-islam, dll. Bukankah kalau seorang muslim sangat luar biasa dalam memimpin, maka media-media muslim justru akan ikut memberitakannya dengan bombastis? Tapi bukannya diberitakan secara bombastis, Jokowi justru diberitakan secara negatif di media-media muslim tersebut.

Dari hasil investigasi mBah Coco, tanggal 9 April 2014 menjelang Kamis dinia hari 10 April 2014, banyak sekali kongklomerat 'hitam' tersentak kaget melihat hasil PEMILU 9 April 2014, dimana jagoannya tersungkur dan bahkan nyaris terjerembab. Wajar, jika muncul keanehan-kenahen secara kasat mata, bahwa kebanyakan media-media mainstream yang terindikasi dibayar untuk pencitraan Jokowi. langsung frustasi dalam menulis semua berita dan mewartakan cerita bergambar dalam psikologis tertekan sekaligus terkesan 'marah'.

Media-media tersebut adalah:

1) First Media Grup (beritasatu1.TV beritasatu .com, suara pembaruan, Jakarta Globe, Suara Pembaruan, The Straits Times, Majalah Investor, Globe Asia, The Peak, Campus Asia, Student Globe, Kemang Buzz, Campus Life, Termasuk Beritasatu FM. First Media Grup adalah milik James Riady (Lippo Grup), konglomerat yang bersahabat baik dgn Bill Clinton dan terlibat Lippo Gate yg terjadi di AS, ketika James Riady cs tertangkap memberikan dana politik illegal jutaan dollar kepada timses capres Demokrat Bill Clinton untuk pemenangan Clinton pada pemilihan Presiden AS. Uang sumbangan James Riady cs itu kemudian terbukti berasal dari China Global Resources Ltd, sebuah perusahaan kedok milik China Military Intelligence (CMI).

2) Media lain yang dikontrak mahal untuk pencitraan palsu Jokowi adalah Detik Grup. Awalnya dan ngakunya milik Chairul Tanjung alias CT, tapi sebenarnya milik Salim Grup. Detik.com Setiap hari, detikcom memuat berita tentang pencitraan palsu Jokowi puluhan bahkan kadang lebih 100 berita. Chairul Tanjung hanya dipinjam nama dan bertindak untuk dan atas kepentingan Antony Salim (Salim Grup).

3) Kompas /Gramedia Grup memang tidak segila detikcom siarkan Jokowi, tapi tetap punya KANAL BERITA KHUSUS untuk mempromosikan Jokowi dan Ahok. Diprediksi menjelang masa pilpres 2014, Kompas dan Gramedia Grup akan habis – habisan mendukung Jokowi – Ahok.

4) Jawa Pos Grup. Tidak melibatkan semua media milik Dahlan Iskan yang jumlahnya 185 TV, Koran, Online media, dll itu. Sekitar 40% JawaPos Grup dikontrak. Namun, dipastikan jika Dahlan Iskan mau sebagai capres, Jawa Pos Grup tidak akan terlalu mendukung Jokowi kecuali mendapat permintaan khusus dari Chairul Tandjung, tokoh yang merekomendasikan Dahlan Iskan ke Presiden SBY untuk ditunjuk sebagai Menteri BUMN tahun 2011 lalu.

5) Yang paling gencar dalam menjilat Jokowi adalah Koran Rakyat Merdeka. Ada saja berita (palsu) istimewa tentang Jokowi. Kontraknya puluhan Milyar. Rakyat Merdeka, tertera milik Margiono, Ketua Umum PWI Pusat.

6) Tempo (majalah dan Online) adalah media pelopor yg orbitkan Jokowi dengan penghargaan “10 Tokoh Terbaik (penghargaan abal-abal), hanya karena bisa pindahkan Pedagang Kaki Lima (PKL), itu pun dilakukan setelah hampir setahun bolak balik mengunjungi dan mengundang PKL makan bersama. Fakta terakhir, PKL Solo kembali ke lokasi awal sebelum pindah karena di tempat baru dagangan mereka tidak laku.

7) Tribunnews Grup (Bosowa dan Kompas) juga dikontrak untuk pencitraan palsu Jokowi. Demikian juga Fajar Grup (Alwi Hamu/Dahlan Iskan). Alwi Hamu juga merupakan patner bisnis Dahlan Iskan di media dan PLTU Embalut, Kaltim yang sarat korupsi itu.

8) Metro TV, tidak tahu sekarang dibayar berapa untuk kontrak pencitraan palsu Jokowi sampai 2014. Tapi saat Pilkada DKI puluhan milyar. Sejak dapat bisnis iklan dari Konglomerat – konglomerat pendukung Jokowi, Metro TV jadi corong nomor satu Jokowi, disamping jadi corong kampanye dan pencitraan Dahlan Iskan yang memberikan kontrak iklan luar biasa besar dari BUMN – BUMN kepada Metro TV. Makanya, Surya Paloh, sebagai orang pertama yang didatangi utusan PDI-P ke kantor Nasdem di Gondangdia Jakarta, pada 10 April 2014.

9) SCTV grup. Pemiliknya Edi dan Popo Sariatmadja malah menjadi cukong utama. Koordinator media pencitraan Jokowi, membantu James Riady. Dukungan promosi dan kampanye yang diberikan untuk Jokowi gratis alias tanpa bayaran, meski diduga sebenarnya sudah mendapatkan imbalan dari dana pemenangan Jokowi yang telah terkumpul puluhan triliun dari sumbangan para konglomerat hitam Indonesia.

10) Media raksasa lain seperti Vivanews grup (TV One, ANTV, Vivanewscom dll) milik Bakrie meski kontrak dgn Cukong Jokowi tapi porsinya kurang dari 30%, dan masih melihat perkembangan situasi dan kondisi politik nasional mengingat Aburizal Bakrie masih berstatus Ketum Golkar dan kandidat capres. Salah satu yang sangat menonjol, ketika pemilik VivaNews, Andri Bakrie langsung mencak-mencak marah kepada sidang redsksi VivaNews, ketika di halaman depan ada iklan Jokowi. Dan, korbanya jajaran pimpinan redaksi VivaNews mundur semuanya.

DUNIA MAYA
Selain media cetak, televisi mainstream, sosial media seperti twitter, facebook, kaskus dll juga dikontrak khusus. Lihat saja di sini. Bahkan di twitter juga mulai ada akun relawan yang berusaha menjelaskan dengan kata-kata manis mengenai tingkah-polahnya yang anomali pada tiap akun yang berkomentar negatif. Rumornya ia memiliki buzzer sebanyak 1500-2000an yang mengelola lebih dari 10.000 akun sosial media . Buzzer adalah semacam pasukan bayaran online, yang siap menjaga reputasinya di internet dengan cara menyusup di berbagai forum dan kolom komentar untuk mendongkrak citranya. Para buzzer bayaran ini akan berkomentar positif tentangnya dan menyerang habis-habisan mereka yang tidak melihatnya sebagai “dewa”. Dulu waktu pilkada DKI, selain orang-orang yang permanen kelola akun untuk pencitraan Jokowi, dibentuk juga Tim Jasmev. Puluhan Milyar biayanya. Lihat gambar yang sempat diambil saat pemilukada DKI lalu ini:

Banyak akun palsu pembela Jokowi di sosial media. Untuk mendeteksi akun pembela Jokowi palsu tidak sulit. Salah satunya, banyak hal yang disampaikan sangat tidak masuk akal. Begitulah yang disampaikan Praktisi Teknologi Informasi, Chafiz Anwar, ketika dihubungi wartawan, Jumat (1/11/2013).

Chafiz mengatakan ciri-ciri akun palsu yang digunakan, segi jumlah komentar melalui media sosial yang serentak menyerang ataupun membela Jokowi. Padahal, hal itu tidak mungkin dilakukan pemilik akun asli secara bersamaan. “Tidak mungkin komentar ribuan sekaligus dilakukan oleh pemilik akun asli,” katanya.

Ciri lainnya yang juga mudah dianalisa, menurut Chafiz, adalah dengan membandingkan jumlah pembaca dan jumlah komentarnya. Untuk masalah Jokowi misalnya jika ada yang mengkritiknya di sebuah media online dan kemudian langsung ada serangan dari ribuan orang seperti itu pernah dialami terakhir oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Assegaf dan itu bisa ditegaskan kepalsuannya.

“Coba saja bayangkan berita yang mengkritik di sebuah media online itu. Baru beberapa saat tayang langsung yang komentar ribuan, itu sangat tidak mungkin. Kalau bukan sebuah tim yang mengerjakannya yang bisa saja terdiri dari puluhan orang,” tambahnya.

Yang paling mungkin kata dia lagi, yang baca satu orang tapi orang ini memegang ratusan akun. Hal ini bisa dilihat jelas dari komentar-komentar pendukung Jokowi.

Ciri lainnya yang juga bisa diliat adalah ketidakjelasan identitas para pemain akun ini. Biasanya mereka kata Chafiz, menggunakan nama-nama palsu dan foto-foto palsu atau menggunakan gambar kartun. “Yah satu orang kan gak mungkin punya 10 akun dengan nama sama dan foto yang sama.Sementara dari mereka satu orang minimal bisa memiliki 100 akun,” kata Chafiz.

Mereka jelasnya lagi menggunakan mesin pendeteksi dengan keyword-keyword tertentu. “Misalnya kalimat Jokowi belum pantas jadi presiden.Mesin mereka ini berjalan seperti halnya mesin pencari google,begitu mesin mendeteksi ada kalimat atau kata tertentu yang dimasukkan,mereka akan bergerak cepat dan membalas kalimat-kalimat tersebut,” tegasnya.

ARGUMENTASI AMIEN RAIS
Pendapat senada disampaikan oleh Bapak Reformasi Indonesia Prof. DR. Amien Rais MA. Tokoh bangsa yang pertama kali mewacanakan suksesi kepemimpinan nasional di tengah kuatnya rezim Soeharto. “Jadi ketika saya bilang suksesi, saya diketawain. Tetapi karena ada substansi pelan-pelan orang terbuka,” ujar Amien Rais dalam wawancara khusus dengan INILAH.COM di kediaman pribadinya di bilangan Gandaria, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2013).

Kini, Jokowi menjadi obyek kritik “Lokomotif Reformasi” ini. Secara lugas Amien mengingatkan publik agar tidak memilih pemimpin hanya berpijak pada popularitas semata. Terkait melambungnya nama Jokowi, Amien memiliki pandangan tersendiri. “Jadi secara sistematik saya melihat memang ada brain trust yang melambungkan Jokowi ke aras politik bahkan mungkin ke kursi presiden,” sebut Amien.

Selain itu, Amien juga bicara soal alasan mengapa dirinya mengritik Joko Widodo? Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini juga bicara soal kriteria presiden 2014 mendatang. Berikut wawancara lengkapnya:

Apa motif Anda mengkritik keras Joko Widodo?

Jadi saya sudah lama berdiam diri. Saya sesungguhnya menunggu ada sebagian intelektual, politisi, penggiat LSM, kyai, atau siapa saja yang berani memberikan kritik kepada fenomena Jokowi, yang menurut saya sudah luar biasa. Jadi secara sistematik saya melihat memang ada brain trust yang melambungkan Jokowi ke aras politik bahkan mungkin ke kursi presiden.

Padahal, kalau kita lihat ke belakang, sesungguhnya Jokowi seperti kepala derah yang lain seperti Walikota Surabaya, Walikota Yogyakarta, atau walikota yang lebih bagus lagi lebih banyak. Tetapi memang menurut saya ada usaha yang sistematik (untuk munculkan nama Jokowi), dari mobil Esemka yang pepesan kosong itu, sampai mempopulerkan Jokowi seorang walikota terbaik dari lima walikota yang ada di muka bumi, maka saya makin ngeri.

Lalu?

Sebagai orang yang belajar ilmu sosial, saya sudah menyimpulkan kesimpulan sementara, ada kekuatan modal yang akan melambungkan Jokowi sehingga kalau sampai keinginan modal besar ini berhasil, saya takut, saya kasihan Jokowi akan tersandera. Saya tidak mengatakan presiden boneka, tapi akan menurut kepada yang melambungkan yang sangat luar biasa itu.

Nah, demokrasi yang jadi kiblat kita itu, adalah demokrasi jadi-jadian yaitu demokrasi Amerika. Kita kagum dengan demokrasi Amerika, tapi kalau kita buka ini demokrasi di Amerika yang menguasai Gedung Putih, Pentagon, Capitol Hill, itu sesungguhnya adalah kompleks yang dalam istilah politik itu disebut sebagai military, industrial, congresianal, dan media complex. Jadi korporasi besar itulah yang sejatinya mendikte George Bush, Bill Clinton, Obama dan presiden-presiden sebelumnya. Jadi terkenal dengan ungkapan almarhumm Muchtar Lubis, Demokrat dan Republik itu sama saja. Satu perompak satu perampok.

Dalam Konteks Jokowi, bisa dijelaskan tentang kekuatan besar tersebut?

Hal ini makin terasa, bahwa kekuatan yang melambungkan Jokowi ke aras tertinggi itu, memang terlalu kentara. Mereka tidak bisa menahan diri, Sehingga orkestra dengan politik itu terlalu kentara, dari media massa yang seragam, pengerahan cyber troops, orang kritik Jokowi di media, nanti ada ratusan yang menghantam tanpa ampun dengan kata-kata semestinya tidak layak dan elok.

Tapi kalau seperti saya, anjing menggonggong kafilah berlalu. Saya hanya ingin menunjukkan hati-hati, kalau presiden siapapun yang bisa bertengger jadi lurah Indonesia karena dengan dukungan luar biasa dukungan modal tanpa batas itu, percayalah dia akan menjadi sandera dari pendukungnya.

Analisa Anda cenderung konspiratif, apa indikator yang paling kuat?

Jadi seperti cyber troops itu kan tidak wajar. Prabowo Subianto tidak mengalami seperti itu, SBY juga tidak ada. Jadi ini ngebet. Karena ngebet ya ketahuan. Saya punya kecenderungan, sebagai orang kampus yang dididik berfikir ilmiah itu memang tidak akan mengatakan kalau tidak yakin. Jadi kembalilah dan tengoklah Solo yang kumuh, miskin, dan gelap. Kemudian dikatakan walikotanya menjadi salah satu walikota terbaik di muka bumi. Ini konspirasi media massa.

Jadi, ini ada kompleks dari pemilik modal, pemilik media massa, kekuatan politik di DPR dan di tengah-tengah massa, sudah kena hypnotisme atau dalam bahasa INILAH.COM “nina bobo” Jokowi. Tetapi saya tidak ada pamrih kecuali mengingatkan jangan sampai kita menganggap demokrasi untuk rakyat tapi ternyata milik pemilik modal.

Sekarang sudah terbaca kan kemana proyek-proyek DKI kemana larinya? mereka kira-kira yang mendukung. Yang kita takutkan ribuan triliunan kekayaan Indonesia mulai perkebunan, pertambangan, pertanian kekayaan laut dan lain-lain. Kalau sampai presiden mendatang itu menjadi tersandera oleh kekuatan modal itu, rakyat hanya akan jadi pelengkap penderita.

Apakah Anda bisa perjelas siapa pemilik modal itu apakah dari kelangan ‘hitam’?

Saya tidak akan mengatakan hitam, cokelat, abu-abu dan lain-lain. Hampir bisa dipastikan, bahwa pemodal besar itu mesti dihinggapi patologi profit. Jadi siang-malam yang difikir adalah profit dan profit. Sementara untuk menagguk keuntungan itu angger-angger atau kaedah moral, kaedah agama, sosial etika, itu sudah terbenam.

Nah, cuma repotnya, sejak jaman dulu sampai sekarang untuk memahamkan yang cukup jelas ini kepada rakyat itu tidak mudah, bahkan kadang-kadang jadi bumerang. Tapi karena saya membaca sejarah para nabi, tokoh perubahan, memang itu, rakyat selalu mudah untuk dibelokkan kesana kemari oleh opinion leaders, media massa dan lain-lain.

Bahkan contoh telak dalam sejarah kuno bagaimana Bani Israel yang tertindak menjadi budak, ketika diajak salah satu putera terbaiknya yaitu untuk diajak keluar dari cengkeraman Firaun dari Palestina, malah salah paham, mereka malah marah sama Musa. Musa dikatakan gila. Persis seperti nabi, apalagi Amien Rais yang tidak sekutu hitamnya nabi jadi tidak pernah gusar ketika dikatakan tidak paham masalah, bodoh dan lain-lain.

Selama setahun Jokowi di Jakarta, ada capaian yang mendapat apresiasi publik seperti blusukan, lelang jabatan termasuk mengurai kemacetan di Tanah Abang. Apa anda tidak melihat sisi baik Jokowi?

Tanah Abang sekarang lancar, itu harus diacungi jempol. Belum banyak sesungguhnya tapi itu cukup saya catat. Memang mengatasi banjir dan macet tidak cukup dua bulan, jadi butuh satu periode kepemimpinan gubernur secara utuh. Itu pun kalu tidak ada guncangan-guncangan yang lain. Artinya, ekonomi stabil, mudah-mudahan bisa.

Terkait dengan satu periode gubernur utuh, bagaimana dengan dorongan agar Jokowi maju menjadi Capres?

Ketika pejabat disumpah demi Allah itu sesungguhnya bukan main-main. Jokowi kan disumpah lima tahun, lalu di tengah jalan terbengkalai tugasnya, karena mengincar lebih tinggi dan tergoda apa tidak menyalahi etika dan fatsoen politik.

Kritik Anda ke Jokowi mendapat perlawanan dari para pendukungnya, apa komentar Anda?

Jadi saya tahu, sebagian besar rakyat tidak sepaham dengan saya. Tapi ekstremnya, andaikan 250 juta rakyat mengatakan kita harus ke utara mendukung Jokowi, saya mengatakan pikir dulu. Kalau saya ke selatan, tapi harus ada yang mengingatkan. Karena seseorang dielukan itu akhirnya lupa. Kita belum lama toh, dulu Bung Karno kita lupa, baru beberapa tahun Pak Harto sudah seperti Bung Karno, 7 kali dipilih dengan aklamasi oleh anggota MPR.

Jadi ketika saya bilang suksesi, saya diketawain. Tetapi karena ada substansi pelan-pelan orang terbuka. Spekulasi bahwa saya kritik Jokowi untuk menjodohkan Prabowo-Hatta, saya ngiri, syirik, itu tidak ada kentang kimpulnya (tidak ada korelasinya).

Jadi saya mengingatkan bangsa ini, mau mimpin lurah Indonesia, jadi tolong dipikir lebih jernih lagi masih ada waktu satu tahun untuk tidak menganut grubyug untuk latahisme, saya peringatkan yang menjadi cyber troops Jokowi itu apa tidak malu pada diri sendiri, saya sarankan sebelum tidur merenung 1-2 menit, apa yang saya lakukan betul apa tidak. Menghujat seenaknya dengan kata-kata yang kurang senonoh itu menurut saya kurang pas, ketika saya ditanya ya itu, anjing menggonggong kafilah tetap berlalu.

Siapa yang ideal dalam 2014 mendatang?

Saya tidak akan menyebut nama, cuma syarat. Siapapun yang bisa membawa bangsa ini ke depan dengan percaya diri, bisa menyuguhkan kedaulatan ekonomi itu yang bisa dipilih. Itu bisa Jokowi, Prabowo, Hatta Rajasa, Mahfud MD, Dahlan Iskan, Sri Mulyani, Gita Wirjawan, Hidayat Nur Wahid atau siapapun.

Sehingga saya sesungguhnya punya impian, bukan kita ingin mencontoh demokrasi liberal yang brengsek itu, tetapi kalau kita ingat dalam memilih lurah saja, itu lurah tidak dipilih asal-asalan, milih bupati dan walikota tidak asal-asalan.Karena itu, sesungguhnya ada semacam gurauan, saat SBY menang, bersama kita bisa. Bisanya tidak jelas, apakah bisa melindungi alam, menegakkan hukum, meningkatkan Iptek. Saya pikir pengalaman masa lalu itu mungkin akan menjadi beban para capres itu untuk berpikir keras. Karena kalau cuma popularitas tidak menjamin.

Apakah bisa dikatakan, karena hanya modal popularitas SBY di 2004 lalu, maka hasilnya seperti saat ini?

Jadi kata orang awam itu kapan proses transisinya demokrasi berhenti, jadi masih up and down terus. Saya melihat pengalaman dari negara berkembang, dipilih karena menekan rakyatnya seperti Saddam Husein, Husni Mubarak, Moammar Khadafy, atau di negara-negara Asia para diktator itu. Tapi juga ada memang populer, Juanita Peron, karena istrinya Peron, saat pilpres menang mutlak. Tapi gak sampai setahun mundur, karena tidak ada negarawan.

Ada juga Joseph Estrada, populer menjadi bintang film tidak sampai setahun harus diganti. Nah Jokowi, soal blusukannya luar biasa, gak pernah ngantor. Kalau blusukan terus kapan kerjanya. Memang Ahok ada sebagai wakil, tapi yang megang komando adalah Gubernur. Mungkin saja, blusukan akan mengalami titik jenuh, kalau blusukan 2-3 tahun tapi masalah mendasar Jakarta belum bergeser, itu bisa juga menjadi bumerang.

Jadi sesungguhnya, saya dikatakan terlalu keras, tajam, mungkin karena tidak ada yang lain yang kritik. Saya ingat betul, saat saya menyampaikan ide suksesi Pak Harto, saya sendirian betul, sampai teman-teman diskusi saya tidak datang ke rumah saya karena takut, tapi lama-lama kemudian terbuka juga.

Kalau saya begini, saya menasehati sama-sama wong solo, popularitas Jokowi ini tidak mesti 20 tahun muncul, dia mendapatkan berkah seperti itu, Cuma sekarang ini dia diberi amanat lima tahun di DKI Jakarta sebaiknya bekerja sebaik-baiknya, dia masih muda, kalau dia sukses bisa melenggang sambil mengasah jam terbang, kalau dia bisa merefleksikan lagi sebagai calon pemimpin Indonesia, selesaikan amanat yang sudah disumpah mudah-mudahan akan jadi bagus.

Juga jangan pernah mau didikte pemilik modal. Pemilik modal itu 24 jam itu uang, uang dan uang tidak pernah berpikir si suto, noyo, duta dan waru. Jadi saya ada mix feeling, di samping kritik saya dianggap terlalu keras sampai ke intinya, tapi di balik itu ada harapan, kalau dia bisa menampung pikiran saya ini, maka dari sudut fatsoen politik, sumpah itu dipenuhi. Ketika dia disumpah ada mushaf al-Quran.

Ketika sudah selesai (5 tahun) tidak kemmudian menyulap Jakarta menjadi singapura, tidak mungkin juga, tapi Jakarta mulai rapih, mulai tertata, mulai kurang kemacetan, mulai memperoleh air bersih, sudah nampak, kemudian silakan (maju capres).

Apa makna kritik anda terkait nasionalisme Jokowi?

Sebagai kader PDI Perjuangan, dia tidak harus sama dengan Bu Mega, karena dulu yang salah tokoh-tokoh yang mengitari Ibu Mega. Dulu dua tanker Pertamina dijual, sekarang kita sewa, Indosat yang merupakan karya bangsa, tapi kemudian dijual dengan harga Rp8 triliun padahal labanya per tahun Rp3 triliun. Ini kan asset negara.

Jadi bagaimana konglomerat hitam yang ribuan triliun, diputihkan melalui release and discharge, gas tangguh di Papua diijon ke China untuk sekian puluh tahun dengan harga yang tidak berubah, flat. Gas dan maupun minyak maupun batubara itu mesti naik.

Seperti ini yang saya pikir dan Jokowi tidak usah seperti yang lain. Saya sesungguhnya ketika dia berani menolak rencana untuk sebuah tempat di Solo yang strategis untuk dijadikan mall, itu menunjukkan keberpihakan rakyat kecil. Itu Jokowi asli. Jokowi yang asli perlu dikembangkan. Jangan sampai pernah berutang kepada orang yang melambungkan karena ada udang di balik tepung.

Sisi lain Anda kritik Jokowi, sisi lain anda membangun komunikasi partai Islam?

Saya kan dari kalangan santri, ada semacam bias subyektif bahwa kalangan santri jangan sampai tidak ikut menentukan masa depan negeri ini. Padahal partai santri kalau dikumpulkan lebih tinggi dari Partai Demokrat, Partai Golkar bahkan PDI Perjuangan. Memang di kisaran 5-8 persen, tapi kalau dikumpulkan jadi kuat.

Kita tidak mungkin usul perbaiki negeri ini kalau kita bercerai berai. Kalau kita bersatu, kita punya bargaining position kepada kekuatan yang lain, dari masa depan kita bicarakan bersama Di forum UII yang digelar dua minggu sekali, selain yang datang tidak selalu sama orangnya, tapi yang jelas yang kita bicarakan belum pernah menyebut siapa yang layak jadi capres. Tapi temanya berganti-ganti seperti masalah energi, moneter, ekonomi, masa depan perbankan dan pertambangan, perpajakan, rule of law, pembelaan terhadap kaum duafa. Belum sekalipun kita bicara Capres.

Mau saya itu, kita sudah tahu, dari masukan-masukan itu kelihatan jadi agenda nasional kita itu ada skala prioritas. Pertama melindungi sumber daya alam kita dari terkaman asing, membangun clean and good governance, penanganan hukum tidak boleh tebang pilih, dan mengejar ketertinggalan Iptek kita dengan bangsa lain. Kalau agenda sama, itu lebih enak, baru bicara bagiamana masa depan karena tidak mungkin, umat Islam sendirian memikul masalah nasional sendiri. Begitu juga tidak mungkin kaum nasionalis senidirian.

Anda masih percaya politik aliran?

Masih. Sekalipun politik aliran disebut kuno. Tapi faktanya suara santri 35%. Apa kita memegang pahat atau kuas untuk melukis, jadi jangan jadi penonton. Ini forum terbuka, saya sampaikan di pertemuan saudara kita dari intel, polisi silakan datang. Jadi suasana santai, tidak pernah tegang. Walaupun yang kita bahas berat.

Saya sudah 70 tahun, saya yakin tidak ada lagi kepentingan, kecuali saya sebelum menutup mata selamanya ada perbaikan, kalau dari segi kehidupan pribadi, apa yang kurang buat saya? kalau kata orang Jawa legan golek momongan, sudah tidak ada masalah, masih cari masalah. Tapi tugas intelektual itu tidak di menara gading atau di kehidupan sendiri, tugas intelektual di tengah-tengah massa yang banyak kalau bisa memberikan kontribusi.

Ada respons dari warga Muhammadiyah?

Warga Muhamamdiyah itu punya ciri khas, politiknya terlalu netral, tidak tajam. Dibandingkan dengan teman NU, orang Muhammadiyah malah tidak tajam, karena doktrin amal sholeh terlalu banyak, kadang-kadang doktrin pemikiran tidak dibenahi, Muhammadiyah termakan rutinisme. Jadi Islam dan amal soleh menyatu, dimana pun warga Muhammadiyah ada, buatlah masjid, Rumah Sakit, TK sampai Universitas. Saya jarang ditanya pertanyaan politik.

Apa prinsip hidup Anda?

Sesungguhnya saya punya prinsip kehidupan begini, kalau para nabi menjadi suri tauladan kaum beriman itu sikapnya memang sangat jelas, mereka menyampaikan sesuatu untuk kebaikan bersama, setelah itu mereka tawakkal.

Jadi apakah umat mendengar atau tidak, yang jelas sudah disampaikan, jadi anak saya yang paling kecil, mengritik, “bapak sudah sepuh kok masih bicara urus politik, sudahlah pak rakyat maunya seperti itu sudah titik. Pak enjoy life pak. Bersama kita pak”. Tetapi kalau ajaran agama kita, kalau ada yang tidak benar, sampaikan dengan lisanmu, paling tidak, kalau tidak ada kekuatan ya dengan tulisan. Itulah filosofi hidup saya. Kalau saya dipuji tidak besar kepala, kalau dicaci lantas juga tidak dlosor.

Dulu waktu menyuarakan suksesi Pak Harto, banyak telpon apakah sudah bosan hidup? kami tahu agenda anak-anak sekolah anak-anak Anda. Ini sesuatu yang biasa. Justru yang tidak biasa, di alam demokrasi tokohnya dikritik malah kebakaran jenggot, malah kasihan tokoh itu. Itu namanya kekanak-kanakan, puber saja belum, masih kekanakan.

TANGGAPAN RADEN NUH
(Pencetus Akun Twitter AntiKorupsi @Triomacan2000)

Dihubungi via telepon Rabu, 29 Januari 2014, Raden Nuh yang sedang berada di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, memberikan jawaban atas pertanyaan kami sebagai berikut :

Tanya : “Apa pendapat Anda dengan semakin terbongkarnya agenda tersembunyi pihak asing yang gencar promosikan Jokowi sebagai capres ?”

Raden Nuh : “Bagus ! Rakyat harus diberitahu sebenar – benarnya dan selengkap – lengkapnya mengenai siapa Jokowi sesungguhnya, apa agenda pribadi dan agenda asing, dan terpenting apa maksud dan tujuan sebagian pengusaha besar Tionghoa yang semua bersatu padu mendukung pencapresan Jokowi dengan segala cara, daya, bantuan jaringan media media dan bantuan dana. Rakyat harus disadarkan betapa bahaya bagi bangsa dan negara jika Indonesia dipimpin oleh seorang presiden boneka. Presiden yang tunduk dan patuh pada perintah dan keingan tuannya, para pengusaha besar tionghoa, yang selama ini dikenal sebagai perusak dan pencuri kekayaan negara. Maksud saya para pengusaha tionghoa pendukung Jokowi itu lho, bukan semua pengusaha Tionghoa. Masih banyak pengusaha Tionghoa yang merah putih, nasionalis, berjiwa raga Indonesia.”

Tanya : “Apakah Anda masih memantau twit dari akun @Triomacan2000 sejak Anda tinggalkan lebih setahun lalu? Bagaimana Anda menilai kualitas dan tema – tema besar yang diangkat akun itu?”

Raden Nuh : “Praktis sejak saya tidak aktif lagi kelola akun @Triomacan2000, saya jarang memperhatikan twit – twit mereka. Saya hanya lihat jika ada teman yang infokan sesuatu yang menarik atau bikin gempar publik. Sering juga memantau kalau ketika baca koran atau nonton TV. Terakhir saya menonton acara Metro Realitas yang berjudul Kicauan Akun Hantu Triomacan2000, geli rasanya. Kok media sebesar dan sekaliber Metro TV mau menyiarkan tayangan acara yang sangat kentara pesanan dan sangat dangkal investigasinya.

Tanya : “Bagaimana tanggapan Anda mengenai banyaknya media yang memuat berita pencitraan Jokowi ?”

Raden Nuh : “Pertama, sudah pasti saya sangat prihatin. Kenapa media massa kita terlalu mudah dan murah menjual idealisme, membohongi rakyat, membodohi pembaca atau penontonnya. Media memang membutuhkan income untuk menutupi biaya operasional dan mencari keuntungan, tetapi apa yang kita saksikan sekarang sungguh luar biasa memalukan. Seakan – akan tidak ada tokoh lain yang lebih layak dan pantas diberitakan selain Jokowi. Kedua, Media nasional kita sudah menyimpang dari cita – cita awal atau maksud dari pendiriannya, menyampaikan kebenaran dan mencerdaskan bangsa. Saya tidak mempermasalahkan media – media milik konglomerat Tionghoa yang secara masif dan kontiniu mengiklankan Jokowi. Mereka memang mau menjadikan Jokowi sebagai presiden boneka, mereka mau melemahkan Indonesia melalui Jokowi. Ketiga, Kita tahu deh, siapa Jokowi itu sebenarnya. Ratusan walikota dan belasan Gubernur di Indonesia punya kemampuan dan integritas jauh di atas Jokowi. Faktanya Jokowi hanya kelihatan bagus karena setiap hari selama dua tahun ini, media bayaran dan milik pengusaha Tionghoa mempromosikan dia besar – besaran. Ini sangat berbahaya.

Tanya : “Kenapa sangat sedikit tokoh yang berani berkomentar negatif tentang Jokowi?”

Raden Nuh : “Fenomena ini memang menyedihkan, sangat menyedihkan. Sebagaian besar para tokoh bangsa kita takut berpendapat melawan arus utama opini. Takut tidak populer atau dikecam oleh pendukung -pendukung Jokowi yang terorganisir dan memang dibayar serta ditugaskan untuk menjaga citra Jokowi. Mereka melihat betapa kasihannya tokoh tertentu yang berani mengkritik Jokowi melalui media. Kontan mereka dicerca, dihina, dibully, malah ada yang dicaci maki oleh pendukung jokowi yang sebenarnya adalah bagian dari timses Jokowi. Namun, sayangnya, ketakutan para tokoh ini tidak boleh diikuti oleh para akademisi yang memiliki dasar akademis atau kajian ilmiah jika mereka mau mengungkapkan konspirasi besar dibalik pencitraan palsu Jokowi atau jika mereka mau menilai Jokowi dengan dasar penelitian dan studi yang kuat. Akademisi kan tidak boleh bohong, mereka harus mengatakan apa adanya. Jika Jokowi memang gagal, tak layak jadi gubernur, ya mereka harus berani mengatakannya kepada rakyat Jakarta. Kenapa harus sungkan ?”

Tanya : “Pertanyaan terakhir, menurut Anda apakah Jokowi akan jadi capres pada pilpres 2014 nanti ?

Raden Nuh : “Saya berkeyakinan Ibu Megawati selaku Ketua Umum PDIP pasti tidak akan bersedia mengajukan Jokowi sebagai capres. Terlalu besar risikonya jika negara ini dipimpin oleh orang suruhan atau kacung pengusaha Tionghoa. Mau jadi apa negara ini jika presidennya lemah, tidak berintegritas dan moralnya hancur seperti Jokowi ? Indonesia ini negara besar, mengurus Solo saja Jokowi itu sebenarnya gagal kok. Memimpin Jakarta, sudah terbukti Jokowi tidak mampu. APBD tidak terserap hampir 50%, program – program mandek, KKN makin parah, janji kampanye Jokowi hampir 90% tidak bisa dia penuhi.

Intergritas Jokowi juga parah, dia berani membohongi Pak JK, Pak Prabowo atau Ibu Megawati dengan tidak mengaku jujur siapa saja konglomerat hitam yang menjadi cukong dan tuannya. Masak orang seperti ini mau dijadikan calon presiden ? Bunuh dirinya namanya !


Konglomerat Tionghoa mungkin saja sudah menyadari bahwa PDIP mustahil mencalonkan Jokowi, sekarang mereka sedang mencari cara bagaimana menekan atau bahkan mungkin menggulingkan Bu Mega dari jabatan Ketua Umum PDIP. Alternatif lain, pemodal – pemodal Jokowi harus membeli dukungan partai lain. Barangkali ada partai yang nanti bisa raih suara cukup dan kebetulan butuh uang sehingga mau menyerahkan mandat rakyat yang diperolehnya melalui pemilu kepada para pemodal Jokowi dengan imbalan uang. Mau jadi apa negara kita dipimpin orang seperti Jokowi ?

Kontroversi Penyaliban Yesus


Kisah penyaliban dan kematian yesus kristus banyak ditemukan dalam kitab perjanjian baru, peristiwa ini terjadi pada abab ke-1 Mahesi diperkirakan antara tahun 30-33 Mahesi, menurut cacatan penanggalan Yahudi, Yesus mati tergantung di atas Salib pada tanggal 14 Misa, yesus dibunuh atas perintah Gubernur Pontius Wilatus gubernur Provinsi Yudeha bagian dari Kerajaan Romawi, sebelumnya Yesus sempat dibawa pengadilan karena dituduh membuat makar akan menggulingkan kekuasaan romawi. Namun semua tuduhan itu tak terbukti, namun kaum yahudi terus mendesak raja romawi untuk menjatuhi hukuman mati kepada yesus karena dituduh mengaku sebagai anak Tuhan, selama dipengadilan yesus disiksa oleh prajurit Romawi, mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala Yesus, Yesus kemudian dibawa sebuah bukit keluar benteng Kota Yerussalem yang disebut tempat tongkorak atau Golgottah. Jalan yang dilalui Yesus menuju tempat penyaliban dikenal dengan vialladarossa atau jalan kesengsaraan atau dikenal juga salib. Yesus digantung pada kayu Salib dengan dipaku kedua tangannya. Ia mulai digantung dan disalib mulai pukul 9 pagi dan dinyatakan tewas pada pukul 3 sore, dalam kayu salib ditulis kenapa Yesus dihukum mati, tulisan itu dibuat dalam tiga bahasa yaitu, Romawi, Yunani dan Ibrani. Dalam cacatan Matius tulisan itu berbunyi 'Inilah Yesus raja orang Yahudi' sedangkan cacatan Yohanes 'Yesus orang Nahzarren Raja orang Yahudi'. Untuk memastikan Yesus mati, seorang prajurit Romawi menikam lambung Yesus dengan tombak, benarkah Yesus mati disalib?. Sebuah dokumen tua dari abad ke-2 pernah ditemukan di Nafhammah di Mesir yang memiliki pandangan berbeda dengan Kristen Konserpatif, dokumen yang disebut Avokalif sisfektrus ini menyebutkan Yesus tidak mati disalib, dalam dokumen itu disebutkan yang disalib adalah Saiman dari Kairan dipaksa untuk menggantikan Yesus memikul tiang salib meskipun dokumen diragukan oleh Otentitasnya oleh kalangan Gereja. Sementara dalam Injil thomas yang disalib adalah Yudhas yang memiliki wajah yang mirip dengan Yesus, peristiwa penyaliban diuraikan juga dalam Al Qur'an, meskipun tidak menjelaskan siapakah tokoh yang sesungguhnya disalib, "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, 'Isa putera Maryam, Rasul Allah', padahal mereka tidak membunuh dan tidak pula menyalibnya, tetapi orang yang diserupakan dengan Is bagi Mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang Isa benar-benar dlam keraguan tentang yang dibunuh itu, kecuali mengikuti pesangkaan belaka, mereka tidak yakin yang mereka bunuh itu adalah Isa" (Q.S An Nisa [4] : 157). Dalam Surat An Nisa ayat 157 bahwa Yesus atau Nabi Isa tidak dibunuh dan tidak disalib tapi ada seseorang yang diserupakan wajahnya dan mereka sesungguhnya masih berada dalam keraguan siapakah yang sesungguhnya disalib dan dibunuh tapi dalam berbagai sumber sejarah yang diserupakan itu adalah Yudhas is Karriot salah seorang dari murid Nabi Isa yang berkhianat dan melaporkan tempat persembunyian Nabi Isa. Bagi Umat Islam Al Qur'an bukan sekedar dokumen sejarah yang otentik tapi merupakan dokumen tiologis yang wajib diyakini kebenarannya karena Al Qur'an adalah firman Allah. Namun umat Islam tetap menghargai keyakinan umat lain yang berbeda, dalam surat Ali Imron Allah kembali berfirman "Ingatlaah ketika Allah berfirman, 'wahai Isa, aku mengambilmu dn mengangkatmu kepadaKu dn menyucikanmu dari orang-orang yang kafir'." (Q.S Ali Imron [3] : 55). Para ulama berpendapat mengenai kata Muttaawifiqah dalam ayat tersebut, sebagian Ulama menyakini bahwa kata berarti mewafatkan artiny Nabi Isa telah wafat secara wajar bukan disalib dan Ruhnya diangkat oleh Allah, bisa diartikan ruhnya di muliakan oleh Allah. Ada juga yang berpendapat bahwa Nabi Isa a.s diangkat oleh Allah baik ruh maupun jasadnya sehingga saat ini Nabi Isa a.s belum wafat dan diyakini pada akhir zaman akan turun ke bumi, inilah tasfir yang banyak dianut oleh para Ulama yang terkenal dengan Jumhud Ulama. Dalam tasfir Al Ahzar karya Buyahamkah perbedaan tasfir para ulama ini mengenai wafatnya Nabi Isa tidak menyebabkan rusaknya Aqidah Islam, sehingga tak perlu risau untuk memilih pendapat yang mana karena tidak akan dinyatakan kafir atau keluar dari syariat Islam.
Sumber: Khazanah

Sejarah Awal Agama Kristen Hingga Mengalami Penyimpangan


YESUS alias Nabi Isa as. merupakan nabi yang diturunkan Allah kepada Bani Israil. Tugasnya adalah untuk menyelamatkan Bani Israil dari kesesatan yang telah lama dilakukan kaum tersebut. Allah SWT masih menyayangi kaum Musa as. ini dan menurunkan satu nabi lagi khusus untuk mereka. Nabi Isa as. mengaku jika dirinya diutus Allah hanya untuk kaumnya saja, Bani Israil, dan bukan untuk umat manusia seluruh dunia.
Di dalam Injil sendiri ada peristiwa di mana Yesus menolak seorang wanita Kanaan (Palestina) yang meminta anaknya disembuhkan dari kemasukan setan,Yesus menolak dan mengatakan, “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Matius 15 :24). Yesus sendiri menolong perempuan itu juga, namun tidak menyuruh perempuan itu untuk ‘pindah keyakinan’. Penegasan itu juga nampak dari pesan Yesus kepada para muridnya yang mewantiwanti mereka untuk tidak menyebarkan ajarannya kepada orang selain dari Bani Israil.
Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Matius 10:5-6)
Telah jelas bahwa Yesus menegaskan dirinya hanya untuk Bani Israil. Namun para misionaris mengklaim bahwa hal itu hanya berlaku sebelum kebangkitan. Setelah dibangkitkan maka misinya untuk umat manusia seluruh dunia. Perubahan mendasar ini berangkat dari ajaran Paulus, seorang Yahudi dari Tarsus yang mengaku-aku sebagai murid Yesus.
Ajaran Paulus inilah, -ditulis pada 49 M (Galatia-, yang mempengaruhi Injil-injil yang ditulis sesudahnya yakni injil Markus (55 M), Injil Matius (60-an M), Injil Yohanes (80 M), dan Injil Lukas (60 M). Paulus, Yahudi dari Tarsus, di dalam banyak ayat Injil digambarkan sebagai seorang murid yang banyak tidak patuh pada Yesus, bahkan Yesus dalam banyak ayat memarahi dia hingga menendangnya.
Paulus inilah yang kemudian mengubah ajaran Nabi Isa as. yang berhaluan paganisme Yahudi. Namun hal ini terjadi tidak terlepas dari kondisi sosial budaya bangsa Yahudi sebelum masa Nabi Isa. Turun. Minimal ada tiga kondisi yang bisa kita telaah. Pertama, Aqidah orang-orang Yahudi telah terkontaminasi kepercayaan Paganisme Babilonia.
Sekitar 50 tahun (586-535 SM) bangsa Yahudi berada di pengasingan di Babilonia yang masyarakatnya menyembah berhala. Kedua, pada tahun 334 SM, Alexander raja Yunani menguasai bangsa Yahudi dan menyebarkan faham Filsafat yang kemudian mempengaruhi pemikiran orang-orang Yahudi. Ketiga, bangsa-bangsa yang menaklukan orang-orang Yahudi adalah penganut politeisme. Ini pun berpengaruh kepada aqidah bangsa Yahudi.
Ketika Nabi Isa as, menyampaikan ajaran Allah SWT, pengaruh kepercayaan paganisme memang sudah mengakar kuat di tengah-tengah masyarakat, maka terjadilah penyimpangan pemahaman oleh Paulus terhadap ajaran yang dibawa Nabi Isa as. Paulus pun mengklaim bahwa telah bertemu Yesus (Isa) dan diangkat sebagai rasulnya. Ia kemudian mengajarkan ajaran Isa yang telah dicampur adukkan dengan filsafat Yunani dan Paganisme.
Allah SWT sudah mengingatkan hal ini dalam Surah Al Baqarah ayat 87,
“..Dan Sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah Setiap datang kepadamu seorang Rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; Maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?”
Tiga abad setelah peristiwa penyaliban, pengikut ajaran Nabi Isa as. berkembang dengan beragam corak pemahamannya. Terjadi bentrokan diantara mereka antara kalangan yang pro ajaran Tauhid dari Nabi Isa as. dengan yang kontra. Mereka yang kontra notabene adalah kelompok pro ajaran Paulus yang paganis. Peperangan ini sampai mengancam keutuhan kerajaan Roma.
Karenanya, atas usulan Konstantin diadakanlah Muktamar di Nicea pada tahun 325 M yang dihadiri sekitar 2048 orang dengan pendiriannya masing-masing. Terjadi perdebatan yang sengit dan tak ada titik temu. Akhirnya Konstantin yang cenderung pada paganis memanggil 318 orang yang berfaham Paulus dan menyatakan dukungannya. Setelah itu muktamar dilanjutkan, sementara itu peserta lainnya melakukan walk out. Di dalam muktamar ini banyak dipilih doktrin-doktrin dan syiar–syiar ibadah secara voting (tanggal paskah, peranan uskup, dan tentu saja tentang ketuhanan Yesus). Setelah itu diadakanlah revisi terhadap Injil. Sementara injil-injil lain yang bertentangan dimusnahkan. Dan orang yang berani membaca injil terlarang itu akan dicap sebagai heretis (berlaku bid’ah).
Perihal apakah injil yang asli masih adakah sampai saat ini? Allahua’lam. Namun hemat penulis, permasalahannya bukan pada masih ada yang aseli atau tidak, namun injil hanya berlaku bagi kaum Nabi Isa as. saja, sedangkan sekarang kita sebagai umat muslim telah memiliki kitab Suci Al Qur’an sebagai kitab yang dijaga keasliannya oleh Allah SWT hingga akhir zaman.
Kristen Pada Masa Rasulullah SAW
Tentu pada zaman Rasulullah SAW ada golongan yang beragama Nashrani. Menurut Imam Ibnul Qayyim Al Jauzi, dalam Hidayatu Al-Hayara fi Ajwibati Al-Yahud wa An-Nashara, umat Nasrani pada masa Rasulullah sudah tersebar di sebagian belahan dunia. Di Syam, (hampir) semua penduduknya adalah Nasrani. Adapun di Maghrib, Mesir, Habasyah, Naubah, Jazirah, Maushil, Najran, dan lain-lain, meski tidak semuanya, namun mayoritas penduduknya adalah Nasrani.
Terhadap mereka, Rasulullah SAW senantiasa melakukan Dakwah, seperti yang pernah beliau lakukan kepada Raja Najasyi, seorang Raja Nashrani yang tinggal di Ethiopia. Rasulullah SAW pun mengirimi surat kepada Najasyi untuk bertauhid kepada Allah SWT. Berikut adalah pesan surat tersebut,
“Dari Muhammad utusan Islam untuk An-Najasyi, penguasa Abyssinia (Ethiopia). Salam bagimu, sesungguhnya aku bersyukur kepada Allah yang tidak ada Tuhan kecuali Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, dan aku bersaksi bahwa Isa putra Maryam adalah ruh dari Allah yang diciptakan dengan kalimat Nya yang disampaikan Nya kepada Maryam yang terpilih, baik dan terpelihara. Maka ia hamil kemudian diciptakan Isa dengan tiupan ruh dari-Nya sebagaimana diciptakan Adam dari tanah dengan tangan Nya. Sesungguhnya aku mengajakmu ke jalan Allah. Dan aku telah sampaikan dan menasihatimu maka terimalah nasihatku. Dan salam bagi yang mengikuti petunjuk.”
Ketika Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam menulis surat kepada Raja Najasyi untuk menjadi seorang muslim, maka Raja Najasyi mengambil surat itu, beliau lalu meletakkan ke wajahnya dan turun dari singgasana. Beliaupun masuk Islam melalui Ja’far bin Abi Tholib radiyallahu ‘anhu.
Namun Rasulullah SAW juga pernah melakukan perperangan terhadap kaum Nashrani. Hal ini bermula ketika salah satu surat beliau telah dibawa oleh Harits bin Umair ra. yang akan diberikan kepada Raja Bushra yang Nashrani. Ketika sampai di Mu’tah, maka Syarahbil Ghassani yang ketika itu menjadi salah seorang hakim kaisar telah membunuh utusan Rasulullah SAW. Membunuh utusan, menurut aturan siapa saja, adalah suatu kesalahan besar. Rasulullah SAW sangat marah atas kejadian itu.
Maka Rasulullah SAW menyiapkan pasukan sebanyak tiga ribu orang. Zaid bin Haritsah ra. telah dipilih menjadi pemimpin pasukan tersebut. Rasulullah SAW bersabda, “Jika ia mati syahid dalam peperangan, maka Ja’far bin Abi Thalib ra. menggantinya sebagai pemimpin pasukan. Jika ia juga mati syahid, maka penlimpin pasukan digantikan oleh Abdullah bin Rawahah ra. Jika ia juga mati syahid, maka terserah kaum muslim untuk memilih siapa pemimpinnya”. Allahua’lam
Sumber: Islam Pos

Jokowi dan Jalan Menuju Indonesia Hebat


Seperti diketahui, tak lama lagi negara ini segera menggelar ritual lima tahunan pesta demokrasi. Negara pun sedang berkonsentrasi ekstra guna menyukseskan pemilu (pemilihan umum) ini. Pemilu nantinya bertujuan memilih orang-orang yang akan duduk di kursi legislatif, maupun kursi presiden dan wakilnya.

Persaingan menuju kursi Presiden kini tampak memanas pasca penunjukan Jokowi sebagai Capres pilihan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Parpol yang mengusung slogan politik “Indonesia hebat” ini telah resmi mendeklarasikan Jokowi sebagai Capres. Keputusan pencapresan Jokowi ini ditetapkan langsung oleh ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, pada hari Jum’at (14/03). “Saya telah mendapatkan mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk jadi capres. Dengan mengucap bismillah, saya siap melaksanakan,” Ucap Jokowi sebagaimana dilansir detik.com (14/03).

Joko Widodo begitu nama lengkap pria ndeso kelahiran Solo ini. Namanya semakin mentereng di belantika politik nasional setelah ia disebut- sebut sebagai salah satu kepala daerah terbaik dunia, meski sejatinya prestasinya masih perlu diuji lagi.

Banyak masyarakat menaruh ekspektasi tinggi pada sosok yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta ini. Perawakannya yang kurus dan penampilannya yang selalu sederhana semakin menarik simpati masyarakat. Ia dinilai paling layak memimpin Negara ini. Setidaknya hal itu tercermin dari hasil berbagai survei oleh berbagai lembaga survei, Jokowi acap bertengger di posisi terdepan mengungguli kontestan lain.

Masyarakat boleh berharap, simpatisan pun boleh ngotot menjagokan. Namun pertanyaannya, apakah memang pemimpin seperti ini yang Indonesia butuhkan. Dari sinilah kita perlu mencermati dari berbagai sisi. Baik itu sisi historis, fakta empiris, serta ideologis.

Sejarah telah mencatat negeri ini berkali-kali berganti pemimpin dari berbagai latar belakang dan disiplin ilmu. Mereka semua telah memilih sistem sekulerisme menjadi pedoman bernegara. Tapi hasilnya sama saja, Indonesia terus merana. Sehebat-hebat pemimpin jika tak didukung dengan sistem yang baik, tentu juga tidak akan menjadikan negara dalam kondisi kebaikan.

Eksentrik

Menyoal Jokowi, banyak kalangan masih menyangsikan apakah Jokowi benar-benar hebat. Ketika ia menjabat sebagai orang nomor satu di ibukota, permasalahan utama seperti macet dan banjir juga belum ada perubahan signifikan. Pun demikian dengan prestasinya selama menjabat walikota Solo, bahwa yang terjadi sebetulnya tak seindah dengan apa yang terkesan di permukaan. Misal pada sisi kesejahteraan, berdasarkan data Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) tahun 2012 jumlah penduduk miskin di Solo justru mencapai sekitar 130 ribu jiwa, hampir dua kali lipat dari data yang dirilis BPS yang hanya sekitar 70 ribu jiwa.

Jokowi juga sempat membuat umat Islam Solo cukup kecewa atas beredarnya informasi terkait kebijakan bantuan pendidikan, dimana Pemkot Solo ternyata memberikan bantuan pendidikan yang begitu jomplang dengan lebih banyak menyalurkan bantuan ke lembaga-lembaga pendidikan umat agama lain dibanding pada lembaga pendidikan Islam yang notabene mayoritas. Uniknya, namannya semakin melambung hanya karena persengketaan dengan Bibit Waluyo, Gubernur Jateng kala itu. Atau Jokowi juga menjadi berita-berita utama media hanya karena mendukung status mobil Esemka yang kini belum jelas juntrungannya.

Eksentrik, prestasi Jokowi yang biasa-biasa saja itu justru membuat sinar pesonanya kian memijar. Di saat belum sanggup membereskan masalah Jakarta sekalipun, elektabilitas Jokowi tetap masih di atas. Seperti ada kekuatan besar di belakangnya. Memang sudah menjadi rahasia umum, Jokowi merupakan “anak emas” jaringan konglomerat China untuk digadang-gadang menjadi Presiden. Pun style kepemimpinan Jokowi yang tampak disukai AS, dimana pada tahun lalu terbukti Jokowi memberikan jalan bagi Kedutaan Besar AS di Jakarta untuk memperbesar gedung kedutaan mereka yang gedung tersebut terindikasi sebagai wahana mata-mata AS di Indonesia.

Tiga Unsur Penting

Apapun itu, saat ini Indonesia membutuhkan seorang pemimpin hebat guna menuju Indonesia hebat sebagaimana slogan politik PDIP. Selain hebat , juga dibutuhkan faktor-faktor penting lain. Apa saja? setidaknya ada tiga unsur penting yang dibutuhkan:

Pertama: pemimpin yang baik. Apa itu standar yang bisa dikatakan pemimpin yang baik ? Pemimpin itu harus memenuhi kriteria hukum syara’. Syaikh Taqiyyudin An-Nabhaniy dalam Ajhizah daulah Al-Khilafah telah menjelaskan syarat In’iqad untuk menjadi pemimpin atau Imam (khalifah): Muslim, Laki-laki, Baligh, berakal atau tidak gila, adil, merdeka, dan mampu memimpin). Seorang pemimpin harus beriman dan bertaqwa. Lebih takut kepada Allah ketimbang Bangsa penjajah, sehingga ia tak mungkin menjalin persahabatan dengan negara muhariban fi’lan semacam Amerika. Ia juga sangat peduli terhadap kondisi rakyatnya.

Kedua: Sistem yang baik. Itulah sistem Islam yang telah terbukti selama berabad-abad memberi kepuasan hati. Sejago apapun pemimpin, niscaya tak bisa berbuat banyak tanpa ditopang sistem yang baik pula. Sekulerisme-demokrasi telah gagal di negri ini, kemana harapan kita jika tidak pada sistem Islam. Penerapan syariah Islam secara kaffah merupakan tuntutan akidah Islam. Disamping itu, sistem yang bersumber dari Kitabullah dan Sunnah Rasul ini telah terbukti kehebatannya memberikan kemaslahatan bagi masyarakat. Orang-orang Barat pun mengakui sebagaimana dalam tulisan-tulisan mereka.

Ketiga: Perlu dukungan terhadap sistem dari pihak yang dipimpin (masyarakat). Dibutuhkan kesadaran dari sebagian besar masyarakat, termasuk para tokoh masyarakat dan militer. Tujuannya ialah supaya masyarakat turut mengawal berjalannya sistem Islam. Mengingat seorang pemimpin juga manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, sehingga dibutuhkan adanya koreksi dari masyarakat. Mengoreksi dan meluruskan penguasa inilah yang disebut seutama-utama jihad oleh Rasulullah Saw.

Faedah lainnya, apabila masih banyak masyarakat yang tidak mendukung, dapat berdampak buruk bagi stabilitas politik nasional. Mengingat massa transisi peralihan sistem kenegaraan sistem Islam (khilafah) dibutuhkan keikhlasan, kesabaran, dan pengorbanan segenap stackholder dalam menghadapi tantangan-tantangan internal maupun eksternal.

Tak sekedar blusukan

Begitulah, Khilafah adalah model sistem kenegaraan terbaik. Sementara Rasulullah Saw dan para khalifah setelah kepemimpinan Beliau Saw juga menjadi tauladan sosok pemimpin hebat. Kini sedang tren adanya istilah politik blusukan. Aktivitas politik ini sejatinya juga telah dilakukan oleh para khalifah. Amirul Mukminin Umar Bin Khatab misalnya, ia sering blusukan malam-malam bahkan terkadang harus melakukan penyamaran, supaya mengetahui bagaimana kondisi rakyatnya lebih dekat.

Pernah suatu malam, khalifah Umar menjumpai seorang rakyatnya yang menanak batu, Hatinya trenyuh, Umar pun langsung bergegas ke Baitul Mal dan memikul sendiri karung gandum untuk diberikan pada rakyatnya itu. Khalifah Umar juga berhasil memberikan kesejahteraan dan ketenteraman pada rakyatnya, Jiwa negarawan Umar juga menurun kepada cucunya, Umar Bin Abdul Aziz, yang juga menjadi khalifah. Pada massa pemerintahannya sampai-sampai tidak ada rakyatnya yang berhak menerima zakat karena sudah ucapkan selamat tinggal kemiskinan. Sungguh mereka telah mewarnai tinta emas peradaban Islam.


Karena itu jika ingin negeri ini menjadi hebat, hendaknya para pemimpin termasuk Jokowi,  meneladani Rasulullah Saw dan para khalifah dalam memimpin negeri. Jangan hanya mengambil bagian sekelumit aktivitas politik mereka apalagi sekedar pencitraan, tanpa meneladani kepemimpinan negara seutuhnya. Terapkan syariah Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan dan segera campakkan demokrasi-sekulerisme. Untuk menuju Indonesia hebat. Monggo sengkuyung marang perjuangan syariah dan khilafah kemawon Pak Jokowi!. Wallahu a’lam.

Sumber: Islam Pos

Misteri pencapresan Jokowi


Mungkin masyarakat banyak yang bertanya-tanya, mengapa Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Ketum DPP PDIP) Megawati Soekarno Putri “rela” menyerahkan posisi Calon Presiden (Capres) 2014 kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo?
Padahal selama ini, PDIP identik dengan “trah” Soekarno. Namun pada perhelatan pesta Demokrasi, yakni Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2014 ini, PDIP benar-benar membuat heboh dan menyita perhatian masyarakat luas dengan mencalonkan mantan Walikota Solo yang akrab disapa Jokowi itu menjadi Capres. Berikut ini ulasan menarik yang didapat redaksi terkait dengan hal tersebut.
“Banyak yang menanyakan artikel ini dari siapa. Memang ada kemungkinan tidak benar, namun ada kemungkinannya juga benar. Dalam peta analisi, kita diajarkan utk membuat perencanaan dan analisa tentang sesuatu dari hal yg terbaik hgg yang terburuknya. Cerdaslah dalam memahami pesan-pesan di balik ini semua ya!”
  • Sabtu kemarin, kami kedatangan tamu. Beliau adalah senior kami, usia 63 tahun, mantan pejabat tinggi intelijen & militer
  • Beliau 2 thn lalu, menelpon kami beri ‘clue’ ttg Jokowi pd akhir putaran I Pilkada DKI saat kami terpengaruh citra Jokowi. Hati2 katanya
  • Beliau ini puluhan tahun lalu, pernah sgt dekat dgn Prabowo dan cendana. Beliau ahli dlm analis intelijen, seolah2 punya indra keenam
  • Beliau ini jarang2 mau ketemu orang, tapi sabtu kemarin beliau datang, kami diskusi hampir 6 jam. Banyak info yg menarik & misterius
  • Beliau mulai dgn pertanyaan : “Dik, coba kamu analisa apa dibalik hilangnya pesawat MAS MH370. Cek deh, apa hubnya dgn RI ? Hehe
  • Kami berdiskusi khusus topik MAS MH370 hampir 1 jam. Mulai dari pertanyaan:
  1. Siapa yg paling diuntungkan dgn hilangnya pesawat itu
  2. Siapa yg punya motif ?
  3. Siapa yg punya kemampuan memalsukan dokumen2, menyelundupkan senjata/peledak ?
  4. Siapa saja penumpang ?”
  5. Siapa yg tdk jadi berangkat, tapi kopernya masuk ke bagasi/kabin pesawat ?
  6. Siapa yg paling dirugikan?
  7. Bgmn modus operandi ? Dst
  • Beliau punya hipotesa :
  1. Pesawat ini tak akan pernah ditemukan
  2. RI akan jadi kambing hitam
  3. Informasi2 palsu/sesat akan dimunculkan
  • Lalu kami diskusikan beberapa informasi sumber intelijen. Sayangnya OTR. Off the record dipublikasikan saat ini….ada saatnya nanti
  • Premis yg harus kita pedomani adalah : Indonesia adalah negara yg menjadi incaran utk dikuasai, dikendalikan, dirampok kekayaan SDA nya
  • Harus diingat, sebagian besar konflik atau perang antar negara adalah terkait kepemilikan SDA. RI kaya raya /melimpah SDA nya
  • Kekayaan RI tdk terbatas meliputi tanah, migas & mineral, hutan, sinar & panas matahari, laut, dst, juga rakyat = pasar potensial
  • Indonesia memiliki Papua, pulau masa depan RI. Konsesi Freeport 1/60 luas Papua, dan yg diekplorasi baru sekian persen dari 1/60 itu
  • Singkatnya, RI setiap saat dlm bahaya, dan kini sedang dalam bahaya besar. Momentum pergantian kekuasaan. Suksesi presiden, DPR, DPD dst
  • Teka – teki kedua : “Dik, coba kamu cek kemana Megawati tgl 1-5 Maret 2014 kemarin?” Apakah Mega ada muncul dipublik? Kalau tdk, kemana?
  • Kami cari liputan media ttg aktifitas Mega 1-5 maret. Ternyata tgl 2 – 4 Mega ‘hilang’. Coba teman2 bantu, mgkin kami salah/tdk teliti
  • Kami telp kolega di Bandara Halim PK, cari info. Tdk ada nama Megawati /elit PDIP di manifest, tapi ada pesawat jet pribadi yg terbang
  • Kami tanya apakah pesawat pribadi tsb bisa terbang non stop sampai ke Washington DC, AS atau London, Inggris. Jwbnya : Tidak.
  • Analisa sementara : paling banter pesawat itu terbang ke Singapore. Apakah lanjut ke AS, Inggris atau negara lain, blm diketahui.
  • Dari berita media, disebutkan tgl 1 Maret sore hari Megawati terlihat bersama rombongan dan jokowi di Surabaya, lalu ke Bandara Juanda
  • Mega ‘hilang’ s/d tgl 5 Maret, Jokowi 3 Maret di Balaikota. Kemana Mega? Apakah dari Juanda lgsg ke Spore? mgkin lanjut ke AS/Inggris?.
  • Berita di bbrpa media, megawati ketemu presiden AS di sebuah negara sekutu AS pd tgl2 tsb. Agendanya : jokowi dicapreskan. Benarkah?
  • Kami teliti agenda Obama pada tgl 1-5 Maret. Ternyata full di Washington DC. Ada tamu negara Endy Kenny PM Irlandia di White House
  • Obama hadiri peringatan St. Patrick’s Day, jamuan kenegaraan dgn PM Irlandia, jumpa pers, pidato program kesejahteraan pengangguran AS,
  • Ringkasnya, jadwal Obama padat di Gedung Putih. Hampir mustahil Obama bertemu Megawati di sela2 kesibukannya.
  • Pada tgl 3 Maret, memang ada pertemuan tertutup Obama dan Wapres Biden di Oval Room, tapi agenda resminya : press meeting.
  • Satu2nya kemungkinan Megawati ketemu Obama di AS utk bicarakan capres PDIP adalah pada tgl 3 Maret itu. Bgmn dgn di luar AS ?
  • Jika disebut2 Megawati ketemu ‘penguasa’ AS di Inggris, pasti bukan dgn Obama, mungkin dgn Bill Clinton, mantan presiden AS
  • Jika Megawati ke London pada 1 Maret sore hari, 20 jam kemudian Megawati tiba di sana. Kami sdh cari agenda Clinton : tdk ada di London
  • Bill Clinton dan Hillary Clinton adalah tokoh sangat berpengaruh di AS. Mereka dianggap mentor Obama. Bahkan pengendali Presiden Obama
  • Tokoh2 Ring 1 Clinton, dikenal dgn julukan “Arkansas Connection” adalah pemerintah bayangan di AS, mengendalikan pemerintahan Obama
  • James Riady, Stanley Greenberg, John Kerry, Rahm Emanuel dst adalah elite arkansas connetion (liat bangan di bawah ini)
bagan konspirasi politik James T Riyadi
bagan konspirasi politik James T Riyadi
  • Mengenai pengaruh Clinton, terutama Hillary Clinton di AS, publik AS percaya Clinton lebih powerful dibanding Obama sekali pun
  • Survey CNN 8 jam lalu, menyimpulkan Clinton lebih dipercaya rakyat AS terkait karakter, kemampuan solusi masalah, pengaruh dst
  • Megawati, jika benar2 bertemu dgn penguasa AS, yg dimaksud adalah Clinton (Hillary and/or Bill) ? Apakah di London, DC atau Spore?
  • Clinton sangat dekat /karib dgn James Riady, dewa penyelamat Bill Clinton, saat pilpres AS dulu. James donatur terbesar Clinton
  • Besarnya pengaruh James thdp Clinton dibuktikan dgn keterlibatan Stan Greenberg sbg mastermind rekayasa popularitas/elektabilitas Jokowi
  • Luar biasa, di samping Stan, Evan Greenberg (CEO RI-AS, sepupu Stan), John Kerry (menlu AS), Yeal Rubinstein (Dubes Israel utk Spore),..
  • Sampai William Hague (Menlu Inggris) dst, terlibat dlm pemenangan Jokowi. Mereka diminta James Riady utk membantu Jokowi for RI 1 Boneka
  • Tapi biarlah, tdk diusah dipikirkan siapa yang ditemui secara rahasia oleh Megawati (jika benar). Fakta Mega umumkan Jokowi capres PDIP
  • Senior kami itu, minta kami analisa tulisan tangan Megawati ini, nanti terungkap misterinya >>
  • pencapresan Jokowi oleh PDIP tetap kami nilai misteri. Banyak faktor hil mustahal terjadi, jika Mega/PDIP konsiten logikanya
  1. PDIP/Megawati pengusung ideologi marhaen, soekarnoisme, pancasilais, nasionalis. Bertolak belakang dgn Jokowi & tokoh2 dibalik Jokowi, para mafia cina, cukong2, koruptor2 BLBI, almunus2 kursus PKC (P Komunis China), Elit2 PDIP dibalik Jokowi : kapitalis liberal
  2. Secara ideologi, kelompok Pro Jokowi adalah musuh besar soekarnoisme /marhaenis, nasionalis, pancasilais. Track record mereka jelas
  3. Meski Megawati akan duetkan Jokowi dgn Ryamizard Ryacudu sang patriot pancasilais agamis sejati, tapi ancaman thdp NKRI tetap besar
  4. Pencapresan Jokowi mungkin bawa berkah bagi perolehan suara PDIP. 9 april adalah taruhannya. Jika PDIP < 20%, Jokowi Effect = NOL
  5. Jokowi Effect yg digembar gemborkan media milik konglo cina dan media bayaran, terbukti NOL pada pilkada2 yg tampilkan Jokowi sbg VG
  6. Terbukti semua Cagub/Cabup PDIP yg dibantu Jokowi sbg Vote Getter (pemancing suara), kalah total. Jabar, Banten, Bali, Jatim dst. ILUSI
  7. Jika pemilu 9/4 nanti PDIP raih suara 17% – 20%, Jokowi kelaut. Tenggelam dimakan ikan. 17-20% itu adalah suara captive PDIP, loyalis
  8. Jokowi bakal disahkan pencapresannya jika PDIP raih suara 30% atau 36% sebagaimana diklaim lembaga2 survey selama ini. Terbuktikah ?
  9. Capres Jokowi antarkan Mega menjadi pelanggar hukum, breach of warranty Perjanjian Batutulis, khususnya Pasal 7. Reputasi Mega Hancur
  10. Jika Jokowi akhirnya terpilih Presiden, musibah dan bencana besar bagi Megawati, keluarga besar Sukarno, bangsa dan negara ini
  • Jokowi terpilih jd presiden pasti didorong merebut kendali PDIP dari tangan Megawati. Trah Sukarno dihabisi. Keputusan Mega = Bunuh Diri
  • Mafia Cina berkuasa, jauh lebih brutal merampok negara ketimbang selama 32 tahun masa Orba, 15 tahun masa reformasi, ..
  • Atau selama 15 bulan Jokowi sbg Gub DKI. Mafia cina pesta pora, APBN, APBD, SDA, kekayaan negara jadi bancakan mereka. RI dijajah cina
  • Itu artinya, Megawati blunder terbesar dlm sejarah hidupnya, dosa terberat dan tdk terampuni, dia khianati pendiri RI, BAPAKNYA sendiri
  • Jokowi presiden, kami haqqul yakin, gejolak politik akan berkembang jadi pergolakan, kerusuhan, huru – hara, perang saudara, NKRI Ends !
  • Meski AS sdh tempatkan 9000 dari rencana 67.000 marinir nya di Darwin, Australia utk menjaga civil war di RI ketika Jokowi berkuasa,
  • Tapi, tujuan utama AS bukan stabiltas RI, melainkan mewujudkan “Clinton Program” yg tertunda pada 1998. RI dipecah jadi 6 negara baru !
  • Sejak 3 thn lalu, target utama AS dan sekutunya tidak lagi Papua. Tetapi Indonesia. RI. Mereka tdk jajah scra fisik. Tdk seperti itu
  • Penjajahan AS atau China sekalipun terhadap negara lain adalah melalui “pengendalian total” atas politik, ekonomi, pasar dan SDA !
  • Ekonomi Indonesia secara defacto dijajah etnis cina/tionghoa dng penguasaan > 90% kekayaan negara. Cina ingin berkuasa juga scra politik
  • Kesempatan itu datang ketika Obama /PD AS menjadi penguasa di AS dan James Riady punya akses serta pengaruh di Gedung Putih
  • Sbgmna diketahui bersama, mitra Presiden SBY di AS adalah Partai Republik, bukan partai demokrat. SBY dulu diendors Presiden Bush
  • Knp tiba2 Presiden SBY seolah2 setujui skenario AS (baca : arkansas & china connection, mafia /konglo cina) wujudkan presiden Boneka ?
  • Tanggal 14 Maret SBY tiba2 berpidato, “mari pilih presiden baru…”
tgl 14 Maret, Mega Restui Jokowi …
Ada apa ? Heuheu
  • SBY berpidato seperti itu setelah bertemu di Chairul Tanjung, boneka antoni salim, majikan besar jokowi. Ada deal2 khususkah ? Heuheu
  • Sebelumnya Aburizal Bakrie bertemu dgn CT dgn kemasan Silaturahim dgn Forum Pemred (FR), Kemudian, CT dan FR bertemu Presiden SBY
  • Mari baca yg tersirat, jgn hny yg tersurat. Setiap keping informasi adalah puzzle dari sebuah gambar besar. Mari susun gambarnya hehe
  • Silahkan susun gambar dari keping2 informasi dibahas kami tadi.. Lengkapi dgn keping info pada pembahasan berikutnya .. Monggo..
  • Mega langgar perjanjian..mega menghilang..mega setuju jokowi.. Ahok jadi Gub DKI ..panglima TNI ketemu CEO Freeport ..SBY – CT – FR
  • MK akan adili gugatan YIM, putus sebelum 9/4, bakal cawapres Jokowi adalah RR, SBY ketemu Prabowo di cikeas, menlu AS, inggris ke Jkta
  • Dubes Israel utk singapore kumpulkan LSM di Ritz Carlton JKT, .. IHSG – rupiah menguat tipis, berita KPK senyap, pemilu pun senyap hehe
  • MAS MH370 hilang … asap dibiarkan membunuh rakyat riau sekian lama, SBY sibuk apa ? Keanehan di PN Jakbar, .. MK dan KPK disandera ..
  • Dan seterusnya ..kumpulkan kepingnya, maka tersusun gambarnya : Wajah Indonesia tahun 2015 dst….Merdekakan pikiran anda ..MERDEKAAA BUNG !
( Red:Artikel berbentuk skenario ini kami ambil sesuai dengan sumbernya di :http://melekpolitik.wordpress.com )
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. FOKUS-ROBITHOH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger